Kamis, 30 Juli 2009

burobudur

Borobudur adalah salah satu monumen kuno yang terbaik yang dilestarikan dari seluruh dunia bahkan merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Monumen ini adalah kuil budha yang terbesar di seluruh dunia dan telah diklaim sebagai hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan baik domestik maupun luar negeri sampai saat ini. Gaya arsitek dari candi inipun tidak ada yang menyerupai di seluruh dunia. Struktur yang terisnpirasi menggambarkan mikro kosmos yang seringkali timbul menjadi suatu pertanyaan, misalnya kapan, dengan cara apa, berapa lama dan oleh siapa cagar alam ini telah dibangun.

Jawaban yang tepat sampai saat ini masih meninggalkan misteri karena tidak ada dokumen tertulis sampai saat ini. Berdasarkan prasasti yang ditemukan oleh peneliti, dicatat bahwa Candi Borobudur dibangun antara abad ke delapan ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Arti dari Borobudur masih tidak jelas. Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangakan Budur mengingatkan kita dengan kata yang berasal dari Bali Beduhur yang berarti di atas. Dengan kata lain, Borobudur berarti Biara di atas bukit.

Borobudur penuh dengan ornamen filosofis dimana menyimbolkan secara gamblang tentang kesatuan dari perbedaan jalur yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan hidup yang paling pokok.Relif yang terukir di dinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Dengan kata lain, Borobudur memiliki jiwa seni, filosofis dan budaya.

Borobudur merupakan Candi Budha terbesar di dunia yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Terletak disebelah Barat Laut kota Yogyakarta, sejauh lebih kurang 42 km. Dibangun pada abad ke 8, dengan kerja keras dan keringat yang membasahi dibawah sengatan terik matahari daerah tropis, ditunjang ketekunan para pekerja dan dedikasi yang tinggi dari kerabat dan rakyat wangsa Cailendra yang berkuasa pada saat itu. Candi itu benar-benar menampilkan kebesaran kerajaan Cailendra, yang berusaha menggambarkan riwayat hidup Sidharta Gautama dan menjelaskan ajaran-ajarannya melalui relief-relief yang terukiir indah pada dinding candi.

Dari puncak candi dapat dilihat alam sekeliling yang indah, gunung Sumbing yang sebagai salah satu type gunung indah, gunung Sumbing sebagai satu type gunung berapi yang ada di Jawa Tengah pulau Jawa yang mengepulkan asap tampak di sebelah barat di antara awan yang bergerak. Bangunan ini merupakan peninggalan nenek moyang kita yang sangat berharga,bukan hanya bagi bangsa

Borobudur, Ajaran Hidup Sang Budha

Lihat Gambar

KapanLagi.com - Selain terkenal dengan Malioboro, Kaliurang, Parangtritis dan keratonnya, Yogya juga menyimpan sebuah obyek wisata yang sekaligus merupakan tempat pemujaan agama Budha. Candi Borobudur, itulah namanya.

Candi ini terletak disebelah Barat Laut Yogya. Candi yang tercatat sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini konon dibangun pada abad ke 8. Selain tercatat sebagai kuil Budha terbesar di dunia, Borobudur juga memiliki keunikan tersendiri.

Candi ini tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong lorong inilah ummat Budha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi kearah kanan (pradaksima).

Candi ini dibangun ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Konon pembangunan candi ini memakan waktu setengah abad. Jika dilihat dari udara, Borobudur seolah tampak seperti bunga lotus yang akan berkembang, mengambang di atas air danau. Penelitian geologi membuktikan bahwa daerah Candi Borobudur dulu adalah sebuah danau yang luas.

Hingga kini belum diketahui arti Borobudur. Konon Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara (Sansekerta) berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur (berasal dari bahasa Bali, Beduhur) berarti di atas. Dengan kata lain, Borobudur berarti Biara di atas bukit.

Konon candi ini sempat terkubur oleh letusan gunung Merapi (950M) dan baru ditemukan lagi pada abad 19 oleh Gubernur Jenderal Jawa Sir Thomas Raffles (1814). Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar. Tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.

Borobudur dikenal dengan nama BANGUNAN SUCI 10 TINGKAT karena memiliki 10 tingkat. Ini menggambarkan filsafat mazhab Mahayana yang mengajarkan bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha harus melalui sepuluh tingkatan Boddhisatwa.

Barangsiapa mampu melampaui semua tingkat itu, ia akan mencapai kesempurnaan. Konon Borobudur merupakan tiruan dari alam semsta yang menurut ajaran Buddha terdiri atas 3 bagian besar, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.

Bagian kaki melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau nafsu (keinginan) yang rendah, yaitu dunia manusia biasa seperti dunia kita ini.

Rupadhatu, yaitu dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari ikatan nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk, yaitu dunianya orang suci dan merupakan "alam antara" yang memisahkan "alam bawah" (kamadhatu) dengan "alam atas" (arupadhatu).

Arupadhatu, yaitu "alam atas" atau nirwana, tempat para Buddha bersemayam, dimana kebebasan mutlak telah tercapai, bebas dari keinginan dan bebas dari ikatan bentuk dan rupa. Karena itu bagian Arupadhatu itu digambarkan polos, tidak berrelief.

RAHASIA ANGKA

Jumlah tingkatan Borobudur adalah 10, angka-angka dalam 10 bila dijumlahkan hasilnya : 1 + 0 = 1. Jumlah stupa di Arupadhatu yang didalamnya ada patung-patungnya ada : 32 + 24 + 16 + 1 = 73.

Angka 73 bila dijumlahkan hasilnya: 10 dan seperti diatas 1 + 0 = 10. Jumlah patung-patung di Borobudur seluruhnya ada 505 buah. Bila angka-angka didalamnya dijumlahkan, hasilnya 5 + 0 + 5 = 10 dan juga seperti diatas 1 + 0 = 1.

Sang Adhi Buddha dalam agama Budha Mahaya tidak saja dianggap sebagai Budha tertinggi, tetapi juga dianggap sebagai Asal dari segala Asal, dan juga asal dari keenam Dhyani Buddha, karenanya ia disebut sebagai "Yang Maha Esa".

TIGA SERANGKAI

Berdasarkan Prasasti Karangtengah (824M) maupun Prasasti Sri Kahulungan (842M) disebutkan bahwa selaian Borobudur, ada dua candi lagi yang didirikan untuk mengagungkan kebesaran Buddha, yaitu Candi Mendut (didirikan Pramudyawardani) dan Candi Pawon (didirikan Indra).

Entah yang mana lebih dahulu didirikan, yang jelas ketiga candi yang terletak pada satu garis lurus dari timur menuju barat ini mempunyai makna tersendiri dan mempunyai keterikatan yang satu dengan yang lainnya. (tut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar