Kamis, 30 Juli 2009

tugas B.INDO

BALITSA (Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Sayur)

Agrowisata Ilmiah


Cobalah, dalam rangka karyawisata, jalan-jalan ke Subang, Jawa Barat. Tidak jauh dari Jakarta, tempat itu bisa ditempuh dalam dua jam dengan mobil. Letaknya tepatnya di belakang asrama Batalyon Infanteri 312/Kala Hitam. Di situ ada Kebun Percobaan Subang. Kebun ini berada di bawah Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Sayur (Balitsa) Lembang. Kebun ini luasnya 146, 55 hektare.
Kebun Percobaan Subang merupakan kebun yang paling luas dimiliki oleh Balitbang Pertanian. Kebun ini merupakan plasma nuftah tanaman buah-buahan dan tanaman langka. Terdapat 58 komoditas terdiri dari 408 varietas dan 2.718 pohon yang terhampar di areal seluas 47 hektare.
Tanaman pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman dengan 90 varietas dari 270 pohon di kebun ini. Durian (Durio zibhentius murr) 435 pohon dengan 67 varietas, 365 pohon rambutan (Nephelium lappaceum) dengan 45 varietas. Mangga (Mangifera indica) terdapat 649 pohon dari 38 varietas, 197 belimbing (Averrhoa carambola) dari 30 varietas, 94 pohon sirsak (Annona muricata) dengan 16 varietas, 21 pohon manggis (Carcinia mangostana) dengan delapan varietas.
Di antara tanaman buah-buahan langka tersebut ada yang sudah jarang sekali ditemui. Padahal tanaman tersebut merupakan bahan obat seperti mundu (Carcinia Dulcis) dengan dua varietas. Buahnya terasa manis dan yang asam. Di sini terdapat 41 pohon mundu. Buah mundu dipercayai sebagai obat pencuci perut. Sangat berguna, terutama bagi wanita/ibu-ibu yang ingin menurunkan berat badan. Jangan kaget bila makan buah ini tidak lama kemudian yang bersangkutan akan buang-buang air besar.Di antara belimbing, ada yang disebut belimbing merah. Tetapi ada yang menyebut itu cereme merah. Di Jawa Tengah orang menyebutnya dewa daru. Konon berkhasiat untuk menurunkan penyakit tekanan darah tinggi dan stroke. Juga ada tanaman gandaria (Bovea macrophela griff) yang bisa menyembuhkan penyakit ginjal. Kemudian akar kepel (Stelechocarpur burahol hoak) untuk stroke dan penyakit gula.
Selain itu masih ada mahkota dewa yang dipercayai daun dan buahnya menyembuhkan penyakit asam u
rat, kolesterol dan rheumatik.
Kebun Percobaan Subang juga menyediakan bibit tanaman buah-buahan yang bisa dibeli oleh umum. Yang paling laris ialah bibit durian yang harganya sekitar Rp 7.500 - Rp 40.000, bibit rambutan Rp 5.000 - Rp 20.000, bibit mangga antara Rp 10.000 sampai Rp 50.000. Juga ada "tabulapot" (tanaman buah dalam pot) yang harganya antara Rp 50.000 sampai Rp 500.000, tergantung pada jenis dan usia tanaman. Baru-baru ini Pemda DKI Jakarta juga membeli 3.000 tanaman mahkota dewa.
"Kami juga menyediakan paket wisata di sini. Bisa saja jalan-jalan di kebun ini karena tersedia jalan yang cukup nyaman sepanjang 4 kilometer, baru kemudian makan siang dan dilanjutkan makan buah-buahan yang sedang musim. Pulangnya setiap peserta membawa satu bibit tanaman buah," kata Puspo Widoyo, Kepala Kebun Percobaan Subang.
Yang paling bagus ialah antara November sampai Januari karena bertepatan dengan musim buah-buahan. Soal bagaimana masalah teknis dan tarifnya bisa dibicarakan, tambah Puspo Widoyo yang bisa dihubungi melalui telepon 0260-415319.
Mengunjungi kebun ini bisa seharian penuh, bisa juga setengah hari. Tidak disarankan untuk bermalam di Subang karena untuk rombongan besar, fasilitas akomodasinya kurang memadai. Lebih baik bermalam di Ciater atau di Lembang.

Kebun Sayur
Dari Subang, Anda bisa ke Lembang, mengunjungi Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen Pertanian. Balitsa segera meluncurkan produknya yang tidak lepas dari bidang yang ditekuninya, yaitu wisata ilmiah sayuran (di Lembang) dan buah-buahan (di Kebun Percobaan Subang).
Letak Balitsa yang berada di sebelah kiri jalan dari Bandung ke arah Subang ini, tepatnya di Jalan Tangkuban Perahu 517 Lembang, tidak sulit dijangkau baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Setelah masuk gerbang kompleks Balitsa, kita bisa menyaksikan tanaman sayuran di lahan percobaan, serta tanaman yang sedang diteliti yang berada di rumah-rumah kaca (green-houses).
Tentu saja wisatawan yang akan memasuki lokasi wisata ilmiah tanaman sayuran tidak akan mengganggu penelitian yang sedang dilakukan oleh 80 peneliti Balitsa, karena lokasi kebun percobaan untuk penelitian berbeda dengan kebun yang akan "dijual" sebagai objek wisata ilmiah. Kepala Balitsa Dr Agus Muharam mengakui bisnis tersebut memiliki potensi yang sangat bagus. "Terutama dari sisi manfaat, akan banyak siswa atau orang awam yang bisa belajar dan mengetahui berbagai jenis tanaman sayuran. Ini sifatnya mendidik," katanya.
Karena namanya wisata ilmiah, maka yang masuk lokasi ini juga berniat untuk belajar dan mengetahui secara mendalam tentang jenis sayuran dan buah-buahan. Jangan dibayangkan Anda berwisata di dalam laboratorium yang banyak preparat dan mikroskopnya. Di sini, kita disajikan berjenis-jenis tanaman yang telah diatur sedemikian rupa, dan pengaturannya juga mempertimbangkan aspek fungsi, kenyamanan, keindahan, dan perawatan.
Kebun percobaan Margahayu yang akan dijadikan sebagai areal wisata ilmiah sayuran memiliki luas sekitar 30 hektare dengan tanah yang subur berjenis andosol, dan berada pada ketinggian 1.250 meter dari permukaan laut. Di lokasi wisata ini nantinya akan ada air terjun dan lokasi dilewati sungai yang berbatu-batu dengan banyak mata air. Karena berada di dekat Gunung Tangkuban Perahu, maka objek wisata ini akan menghidangkan pemandangan yang indah.
Dengan kondisi topografi yang ada, maka selain sebagai lokasi wisata ilmiah, lokasi ini juga dipersiapkan untuk outbound, hiking, dan jogging track. Wisata ilmiah ini mempunyai tema taman wisata yang membuat program dalam cara bertani yang baik dan memberikan penyuluhan-penyuluhan serta berekreasi dengan nuansa pedesaan.
Sebagai pusat objek adalah area pertanian. Di lokasi inilah para pengunjung dapat mempraktikkan cara bercocok tanam yang baik dan benar. Mereka juga bisa menanam dan memetik tanaman sayuran serta mempelajari tanaman sayuran itu.


Tanaman Asli
Selain mengenal jenis-jenis tanaman sayuran yang saat ini sudah banyak beredar di pasar, pengunjung juga bisa menyaksikan jenis tanaman asli Indonesia (indigenous vegetables) yang ternyata mempunyai khasiat khusus untuk kesehatan manusia. Berbagai jenis tanaman asli itu sekarang sedang diupayakan untuk dikumpulkan di Balitsa, dan kemudian akan dilakukan penelitian jenis-jenis tanaman yang bisa menyembuhkan penyakit.
Negara-negara ASEAN bersepakat untuk melestarikan tanaman-tanaman aslinya. Balitbang Pertanian di negara-negara ASEAN saat ini telah membikin kebun untuk menanam, melestarikan tanaman asli tersebut. Selanjutnya dilakukan penelitian manfaat tanaman tersebut untuk kesehatan manusia. Untuk Indonesia lokasinya di Lembang.
Saat ini Balitsa sudah mendata terdapat 87 jenis tanaman (spesies) dari 29 famili yang ada di Indonesia. Menurut Dr Anggoro, peneliti khusus tanaman sayuran dan buah-buahan asli Indonesia, dari jumlah itu memang ada beberapa tanaman yang belum bisa didatangkan ke Balitsa. Koleksi tanaman itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, untuk selanjutnya akan dikembangkan sehingga bermanfaat bagi manusia.
Beberapa spesies tanaman itu adalah handeuleum (Grapthophyllum pictum), sambiloto (Andrographis paniculata), kedondong (Spondias pinnata), adas (Foeniculum vulgare), antanan (Centella asiatica), sladri (Apium graveolens). Kemudian mangkokan (Nothopanax scutellarium), beluntas (Pluchea indica), jotang (Spilanthes acmella), legetan (Spilanthes iabadiensis), sembung (Blumea balsamifera).Jenis tanaman lainnya adalah genjer (Limnocharis flava), pepaya (Carica papaya), godobos (Enydra fluctuans), kemandilan/jonge (Emilia sonchifolia), kenikir (Cosmos caudatus), sintrong (Erechtites valerinaefolia), selada air (Nasturtium officinale), baligo (Benincasa hibrida), blewah (Cucumis melo), gambas/oyong (Luffa acutangula), kemarongan (Coccinia cordifolia), labu kuning (Cucurbita moschata), labu mie (Cucurbita), labu parang (Lagenaria sicerana), labu siem (Sechium edule), paria (Momordica charantia), dan paria belut (Trichosanthes anguina).
Kemudian kemangi (Ocimum americanum), keresmen (Mentha arvensis var javanica), selasih (Ocimum basilicum), gude (Cajanus cajan), koro (Phaseolus lunatus), krokot (Portulaca grandiflora), kelor (Moringa oleifera), cincau (Cyclea Barbara), simbukan (Nearotis hirsute), takokan (Solanum torvum), dan kangkung (Ipomoea aquatic/reptans).
Terserah Anda, apakah dua objek wisata ialah di Subang dan Lembang ini bisa diselesaikan dalam satu hari, atau dua hari. Selanjutnya bisa melanjutkan perjalanan ke objek agrowisata lain lagi ke daerah Bandung Selatan. Anda masuk tol Padaleunyi, bisa ke luar pintu tol Kopo atau Mat Toha, langsung saja menuju ke Soreang, ibukota Kabupaten Bandung. Dari Soreang, Anda menuju ke arah Ciwedey. Jangan sampai Ciwedey, kira-kira 10 kilometer dari Soreang ada daerah yang namanya Pasir Jambu. Belok kiri di situ ada petunjuk untuk menuju ke Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung, jaraknya sekitar 9 kilometer. Keterangan lebih lanjut soal pusat penelitian ini silakan hubungi Alamat Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung Kotak Pos 1013 Bandung 40010. Telepon 022 - 5928788 fax. 022 - 5928186 e-mail: gambung@bdg. centrin.net.id. Teh dan Kina
Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung letaknya 2.000 meter di atas permukaan laut. Terdapat cukup fasilitas untuk berkemah, tersedia pula penginapan. Ada hotel di sekitarnya dan penginapan lain. Udaranya dingin sekali. Di lokasi ini Anda akan mengetahui tentang seluk-beluk teh (Camellia sinensis). Anda juga bisa menemui para peneliti di bidang teh dan kina. Ada pula laboratorium, kebun percobaan. Di sini Anda dapat mengetahui bagaimana cara menanam pohon teh, memetik daun teh. Mengelola pucuk daun teh untuk menjadi minuman. Anda akan mengetahui pula manfaat dari teh sebagai minuman.
Pucuk daun teh yang dipanen akan menjadi teh hitam atau teh hijau, tergantung bagaimana cara memrosesesnya, penyimpanan, dan pengemasan. Mengetahui cara menyeduh teh dengan benar juga penting agar unsur kimia dalam daun teh yang berguna bagi tubuh kita tidak sampai hilang.
Dalam daun teh terdapat substansi fenol yang terdiri dari tanin/catechin. Kandungan catechin antara 20 - 30 persen dari berat daun teh kering. Catechin bisa mencegah penyakit keropos tulang (osteoporosis), memperlambat penyumbatan pembuluh jantung, mencegah karier (plak) pada gigi, mencegah penyakit kanker. Selain itu ada unsur flavanol.
Ada pula substansi bukan fenol yang terdiri dari karbohidrat, substansi pektin, alkaloid, protein dan asam-asam amino, klorofil dan zat warna yang lain, asam organik, substansi resin, vitamin P, C, K, A, B1, B2, substansi mineral. Selain itu masih ada substansi aromatis dan enzim-enzim.
Jika Anda datang dan melihat sendiri di sini tentu akan lebih mengetahui lebih jelas. Indonesia adalah negara produsen teh. Tetapi mengapa teh yang berkualitas bagus jarang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sendiri. Justru negara lain yang banyak mengimpor teh Indonesia.
Ingatlah masyarakat di Cina dan Jepang yang telah ribuan tahun lalu memanfaatkan teh sebagai minuman kesehatan. Teh bukan hanya sekadar diminum untuk melepas dahaga. Teh baik untuk kesehatan. Karena itu, minum teh sebanyak 4 - 5 gelas dalam sehari bagus untuk kesehatan Anda.
Seperti halnya teh, di sini Anda juga bisa mengetahui tentang kina (Chincona). Sebelum Perang Dunia II, di Indonesia terdapat 17.000 ha tanaman kina yang memasok 90 persen kebutuhan dunia. Tetapi sekarang ini areal tanaman merosot tajam. Apalagi setelah diketemukan bahan-bahan sintesis pengganti kina untuk memberantas penyakit malaria.
Kulit kina mengandung lebih dari 20 jenis alkaloida yang penting ialah kinina, kinidina, sinkonina dan sin-kondina. Sekalipun ada bahan pengganti kina untuk penyakit malaria, namun dari pengalaman yang kemu-dian direkomendasi oleh WHO, penggunaan kina tetap dipertahankan untuk memberantas penyakit malaria.
Kinidina saat ini digunakan untuk obat Cardiac arythmic depressant (penekan penyakit denyut jantung tak teratur). Juga sebagai obat kram kaki di waktu malam (night leg cramp), campuran obat demam/flu, tonic water, bitter kas dan bahan kosmetik.
Permintaan sinkonina juga terus meningkat karena digunakan untuk industri agrochemical (biopestisida).
Tanaman kina juga sangat bermanfaat untuk konservasi tanah, memiliki nilai ekonomis. Dalam musim kemarau, biasanya hewan peliharaan memakan semua daun tanaman, tetapi tidak bakal memakan daun kina. Kayu kina juga tahan untuk bahan bangunan dan perabot rumah tangga karena tidak dimakan rayap.
Setelah puas mengetahui tentang teh dan kina, maka Anda bisa melanjutkan wisata, tetapi tidak perlu ilmiah. Keluar dari kawasan Gambung, Anda bisa melanjutkan ke Ciwedey. Di sini ada makanan yang lain dari daerah lain ialah kalua jeruk Bali dengan pelbagai warna. Ada merah, kuning, hijau, cokelat, dan sebagai-nya. Makanan ini diolah dari kulit buah jeruk Bali yang dibikin manisan. Harganya Rp 16.000/kg.
Di Ciwedey, Anda juga bisa membeli buah stroberi yang bisa Anda petik sendiri dari kebun seharga Rp 35.000/kg. Bisa pula minum jus stroberi. Di sini juga kita bisa membeli dan memetik sendiri buah jeruk.

Memanfaatkan Lahan dengan Bertanam Buncis

Salah satu jenis tanaman sayuran yang bisa dipertimbangkan untuk dibudidayakan adalah kacang buncis. Ternyata tanaman ini bisa juga diusahakan di daerah yang agak lebih rendah, yaitu pada ketinggian 500 sampai 600 meter dpl.

Para petani kadang bingung harus menanam apa di lahan usahanya agar secara ekonomi tidak rugi. Banyak pertimbangan yang diperlukan, terutama dari sisi biaya, kondisi alam atau musim, lokasi lahan, dan permintaan pasar terhadap produk pertanian. Dengan mempertimbangkan hal-hal itu, memang banyak jenis tanaman yang bisa dibudidayakan. Selain tanaman pangan seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, atau tanaman pangan lain, bisa juga ditanami sayuran.
Untuk dataran tinggi, yaitu dengan ketinggian 1.000 - 1.500 meter di atas permukaan laut (dpl), tanaman sayuran memiliki prospek yang cukup bagus. Dengan ketinggian itu, sayuran dapat tumbuh dengan baik. Jika pemeliharaannya dilakukan secara intensif, produk yang dihasilkan pun akan sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu jenis tanaman sayuran yang bisa dipertimbangkan untuk dibudidayakan adalah kacang buncis. Ternyata tanaman ini bisa juga diusahakan di daerah yang agak lebih rendah, yaitu pada ketinggian 500 sampai 600 meter dpl.
Jenis tanaman dari suku Leguminosa (polong-polongan), jenis Phaseolus vulgaris, tergolong tanaman yang mudah ditanam, dan cepat menghasilkan. Dalam dua bulan, petani buncis telah dapat memetik hasilnya.
Budi daya tanaman buncis tidaklah terlalu sulit. Perlakuannya sama dengan tanaman sayuran lain, hanya untuk jenis kacang buncis tertentu harus diberi lanjaran karena tanamannya merambat. Pemeliharaan lain adalah pada kondisi tanah yang harus tetap subur, dan menjaga agar tanaman tidak diserang ulat.
Perbanyakan kacang buncis adalah dengan benih yang langsung di tanam dalam lubang-lubang bedengan. Sebelumnya, tanah digemburkan dulu sambil dicampur dengan pupuk kandang atau kompos. Buncis lokal memerlukan lanjaran, sedangkan buncis Amerika dan Taiwan ada yang tidak karena pohonnya pendek.
Minggu keempat setelah ditanam, buncis mulai berbunga. Pada minggu ke delapan, polong buncis sudah dapat dipanen. Untuk membuat benih yang berkualitas baik, buncis diseleksi dan kemudian dibiarkan sampai matang di pohon.

Jenis Buncis
Di Indonesia, ada tiga jenis kacang buncis yang sering ditemui, yaitu buncis jenis lokal, buncis amerika, dan buncis taiwan. Kacang buncis lokal panjangnya kira-kira 15 sentimeter, bulat melebar, dan agak berserat.
Buncis Amerika warnanya lebih menarik, hijau agak tua, ramping dan hampir tidak berserat. Panjangnya sama saja dengan buncis lokal. Buncis taiwan hampir sama dengan buncis lokal, hanya saja hasil panennya dua kali buncis lokal.

Mengingat potensi yang besar, Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Departemen Pertanian, melalui Balai Tanaman Sayuran (Balitsa) terus berupaya menghasilkan benih buncis bermutu. Penelitian yang dilakukan di Lembang, Bandung, ternyata tidak sia-sia.
Bekerja sama dengan UD Riawan Tani, perusahaan yang memproduksi benih tanaman sayuran di Blitar, Balitsa berhasil membuat tanaman buncis varietas Horti 1, Horti 2, dan Horti 3.
Peneliti buncis, Dr Anggoro HR, menjelaskan, keistimewaan buncis varietas Horti 1 adalah potensi hasilnya 25 sampai 47 ton per hektare (ha). Horti 2 potensi hasilnya 10 sampai 12 ton/ha, sedangkan Horti 3 mempunyai potensi hasil 15 ton/ha.
Ketiga tanaman itu peka terhadap karat dan antraknosa, bentuk polong bulat, motif hijau, tidak berserat. Khusus untuk Horti 1 dan Horti 2 dan rasanya manis.
Sartono, pimpinan UD Riawan Tani mengakui, permintaan benih buncis memang cukup besar. Varietas benih buncis yang dijual pun beragam, di antaranya produksi Horti yang akan segera dipasarkan. "Yang membeli ke sini adalah pedagang benih dari seluruh Indonesia. Harganya sekitar Rp 17.500 per kilogram," katanya.
Riawan Tani saat ini mempunyai sekitar 10 hektare lahan untuk memproduksi benih dan bibit tanaman sayuran di Blitar. Melalui kerja sama dengan Balitsa, dia berharap bisa menjual produk benih pertanian yang bermutu.
Dengan menjadi mitra Balitsa sekaligus penyandang dana yang berhak memasarkan produk benih itu, jenis tanaman akan disesuaikan dengan keinginan pasar.
Dengan kemajuan teknologi, menciptakan jenis tanaman sayuran yang sesuai keinginan pasar bukan hal yang mustahil. Ini bisa kita lihat dari kualitas tanaman, bentuk dan tampilan tanaman, dan buah yang ingin dihasilkan.

KAA (Konferensi Asia Afrika)

Asal Usul Asia Afrika
Sebagian besar pengamat peringatan 50 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) menyadari bahwa tidak banyak yang bisa diharapkan dari pertemuan minggu ini di Bandung dan Jakarta. Kita setuju. Yang bermasalah dan perlu diperdebatkan lebih jauh adalah mengapa demikian?

Tidak sedikit pengamat berpendapat, kebanyakan negara di Asia-Afrika disibukkan masalah dalam negeri. Ini dianggap sebagai alasan mengapa solidaritas Asia-Afrika menjadi terbengkalai. Ada yang menganggap persoalan politik dan ideologi yang menjiwai KAA 50 tahun lalu sudah kedaluwarsa. Yang penting sekarang adalah kerja sama ekonomi.
Rasanya masih ada sejumlah faktor dan alasan lain yang kurang disorot. Yang pertama dan terutama adalah perubahan sosok "negara" dan hubungannya dengan "bangsa" di berbagai kawasan dunia, termasuk di Indonesia sendiri.
Singkat cerita, 50 tahun lalu terjadi bulan madu antara bangsa dan negara di berbagai kawasan dunia. Keduanya menikmati tahun-tahun awal "akad-kemerdekaan". Tapi bulan madu itu berakhir dalam waktu singkat. Yang terjadi bukan perceraian. Lebih buruk lagi, satu demi satu para "negara" mengkhianati amanah kemerdekaan dan melakukan kekerasan domestik terhadap "bangsa".
Di sejumlah kawasan Asia-Afrika berbagai negara bekas terjajah menjadi militeristik dan otoriter. Negara-negara ini bukannya sibuk berperang melawan musuh di luar dirinya. Tidak juga memperjuangkan kemandirian terhadap musuh bersama yang mendorong berlangsungnya KAA tahun 1955. Mereka sibuk membela kepentingan sempit elite yang menjadi pejabat negara, bila perlu dengan menjadi penjajah bangsa sendiri.
Di Indonesia hal ini diawali dengan perubahan watak kekuasaan negara di bawah Presiden Soekarno menjelang 1960. Gejala awal otoriterisme negara Demokrasi Terpimpin ala Insinyur Soekarno disempurnakan secara ekstrem oleh negara Orde Baru di bawah Mayor Jenderal Soeharto dengan dukungan negara-negara bekas penjajah.
Masa kekuasaan Orde Baru bukannya ditandai oleh kuatnya perlawanan terhadap kekuatan raksasa dunia seperti imperialisme atau kapitalisme. Justru sebaliknya. Terjadi pembantaian besar-besaran atas rakyat bangsa sendiri yang dianggap membahayakan ideologi imperialisme, budaya kolonial, atau kepentingan kapitalisme global. Masa 1960-an hingga 1990-an ini juga merupakan masa penjajahan besar-besaran terhadap akal sehat dan peradaban modern yang dibina berpuluh tahun oleh generasi peserta KAA 1955 dan kaum nasionalis pendahulu mereka.
Yang terjadi di Indonesia terjadi juga di beberapa negara lain di Asia-Afrika, walau dengan versi, rincian peristiwa, tokoh, dan istilah yang berbeda-beda. Yang jelas, sebuah KAA tidak mungkin terselenggara, apalagi sukses, dalam sebuah masyarakat seperi Orde Baru atau berbagai versi reinkarnasi yang masih bertebaran di masa ini.
Dua orang menjadi tokoh kunci di balik terselenggara dan suksesnya KAA 1955. Yang pertama, sudah banyak diakui, yakni Insinyur Soekarno yang juga Presiden pertama Republik Indonesia. Yang kedua, dan kurang dihargai pada masa ini, adalah Ali Sastroamidjojo, Perdana Menteri RI (1953-1955).
Ali Sastroamidjojo adalah orang yang pertama kali mengusulkan diadakannya pertemuan akbar se-Asia-Afrika, ketika berlangsung pertemuan beberapa perdana menteri di Colombo (28 April-2 Mei 1954). Usulan itu ditolak. Tapi empat bulan kemudian usul ini diterima ketika Ali menjumpai Nehru di Delhi. Seperti diuraikan almarhum Herbert Feith, perubahan sikap Nehru ini didorong oleh kemesraan baru di antara India dan RRC. Usulan Ali diterima, dengan syarat RRC juga diikutsertakan, walau sebelumnya Ali hanya bermaksud mengundang perwakilan Asia-Afrika yang sudah menjadi anggota PBB.
Seperti halnya PM Ali, Presiden Soekarno juga bersimpati terhadap RRC maupun Vietnam. Bukan saja karena kedua tokoh Indonesia ini "kekiri-kirian" (faktor itu memang ada). Yang lebih penting, keduanya bersemangat memperjuangkan dekolonialisme dan melawan imperialisme-kapitalisme. Sikap serupa sedang melanda Asia-Afrika.
Sikap yang sama menambah kemesraan bulan madu negara-bangsa di berbagai kawasan. Berbagai bangsa-negara ini dipersatukan oleh musuh bersama yang dianggap bermarkas di Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Orang-orang yang kekiri-kirian seperti Ali dan Soekarno itulah yang sepuluh tahun sesudah KAA dibantai di masa awal Orde Baru. Yang masih hidup dipenjara atau diberi stigma politik dan sipil "tidak bersih". Andaikan orang-orang seperti Ali Sastroamidjojo atau Soekarno bertumbuh dewasa di masa Orde Baru, mungkin nasibnya seperti Munir atau lebih buruk. Sebuah pertemuan dan visi internasional seperti KAA, atau peringatannya, mustahil punya tempat di masa itu.
KAA 1955 berlangsung di saat Indonesia memperjuangkan Irian Barat yang waktu itu statusnya masih tidak menentu di tingkat diplomasi internasional. Ini sebagai bagian dari perjuangan nasionalisme dan dekolonialisme. Ironisnya, 50 tahun kemudian Papua seperti juga Aceh sibuk di forum internasional untuk merdeka dari Indonesia.
Kalau peringatan KAA tidak lagi bergema, persoalannya bukan karena berbagai negara Asia-Afrika disibukkan perkara dalam negeri. Bukan karena masalah politik dan ideologi sudah kedaluwarsa. Ketika KAA disiapkan dan diselenggarakan, kondisi masing-masing negara peserta penuh masalah. Tengok Indonesia. Pertentangan di antara elite politik berlangsung gencar. Pemerintahan bertumbangan secara bergilir.
Lima puluh tahun lalu wawasan universal dimiliki elite politik secara kuat. Persoalan dalam negeri tidak dipisahkan dari persoalan internasional. Kepentingan negara tidak bertentangan frontal dengan kepentingan bangsa.
Lima puluh tahun kemudian, bangsa-bangsa di Asia-Afrika merasa dikhianati oleh negara masing-masing. Solidaritas global masa ini masih ada, tetapi terbentuk bukan di tingkat atau lewat jalur negara. Yang berkembang adalah kerja sama perusahaan swasta tanpa kesetiaan terhadap bangsa-negara. Juga gerakan politik-ideologi masyarakat madani lintas bangsa-negara: feminisme, Islam, lingkungan hidup, demokrasi, dan hak asasi. Dan ini tidak sebatas Asia-Afrika.

PELAKSANAAN KAA 1955
Gedung Dana Pensiun dipersiapkan sebagai tempat sidang-sidang Konferensi . Hotel Homann, Hotel Preanger, dan 12 (duabelas) hotel lainnya serta perumahan perorangan dan pemerintah dipersiapkan pula sebagai tempat menginap para tamu yang berjumlah 1300 orang.

Keperluan transport dilayani oleh 143 mobil, 30 taksi, 20 bus, dengan jumlah 230 sopir dan 350 ton bensin tiap hari serta cadangan 175 ton bensin.

Dalam kesempatan memeriksa persiapan-persiapan terakhir di Bandung pada tanggal 17 April 1955, Presiden RI Soekarno meresmikan penggantian nama Gedung Concordia menjadi Gedung Merdeka, Gedung Dana Pensiun menjadi Gedung Dwi Warna, dan sebagian Jalan Raya Timur menjadi Jalan Asia Afrika. Penggantian nama tersebut dimaksudkan untuk lebih menyemarakkan konferensi dan menciptakan suasana konferensi yang sesuai dengan tujuan konferensi.

Pada tanggal 15 Januari 1955, surat undangan Konferensi Asia Afrika dikirimkan kepada Kepala Pemerintahan 25 (dua puluh lima ) negara Asia dan Afrika. Dari seluruh negara yang diundang hanya satu negara yang menolak undangan itu, yaitu Federasi Afrika Tengah (Central African Federation), karena memang negara itu masih dikuasai oleh orang-orang bekas penjajahnya. Sedangkan 24 (dua puluh empat) negara lainnya menerima baik undangan itu, meskipun pada mulanya ada negara yang masih ragu-ragu. Sebagian besar delegasi peserta konferensi tiba di Bandung lewat Jakarta pada tanggal 16 April 1955.

LAHIRNYA IDE KONFERENSI
Keterangan Pemerintah Indonesia tentang politik luar negeri yang disampaikan oleh Perdana Menteri Mr.Ali Sastroamidjojo, di depan parlemen pada tanggal 25 Agustus 1953, menyatakan;

“Kerja sama dalam golongan negara-negara Asia Arab (Afrika) kami pandang penting benar, karena kami yakin, bahwa kerja sama erat negara-negara tersebut tentulah akan memperkuat usaha ke arah perdamaian dunia yang kekal. Kerjasama antar negara-negara Asia Afrika tersebut adalah sesuai benar dengan aturan-aturan dalam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang menyenangi kerjasama kedaerahan (regional arrangements). Lain dari itu negara-negara itu pada umumnya memang mempunyai pendirian-pendirian yang sama dalam beberapa soal di lapangan internasional, jadi mempunyai dasar sama (commonground) untuk mengadakan golongan yang khusus. Dari sebab itu kerja sama tersebut akan kami lanjutkan dan pererat”.

Bunyi pernyataan tersebut mencerminkan ide dan kehendak Pemerintah Indonesia untuk mempererat kerja sama di antara negara-negara Asia Afrika.

Pada awal tahun 1954, Perdana Menteri Ceylon (Srilangka) Sir Jhon Kotelawala mengundang para Perdana Menteri dari Birma (U Nu), India (Jawaharlal Nehru), Indonesia (Ali Sastroamidjojo), dan Pakistan (Mohammed Ali) dengan maksud mengadakan suatu pertemuan informal di negaranya. Undangan tersebut di terima baik oleh semua pimpinan pemerintah negara yang diundang.

Pertemuan yang kemudian disebut Konferensi Kolombo itu dilaksanakan pada tanggal 28 April sampai dengan 2 Mei 1954. konferensi ini membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama.

Yang menarik perhatian para peserta konferensi, diantaranya pernyataan yang diajukan oleh Perdana Menteri Indonesia :

“Where do we stand now, we the peoples of Asia , in this world of ours to day?” (“Dimana sekarang kita berdiri, bangsa Asia sedang berada di tengah-tengah persaingan dunia?”), kemudian pernyataan tersebut dijawab sendiri dengan menyatakan:

“We have noe indeed at the cross-roads of the historyof mankind. It is therefore that we Prime Minister of five Asian countries are meeting here to discuss those crucial problems whice urge Indonesia to propose that another conference be convened wide3r in scope, between the African and Asian Nations. I am convined that the problems are not only convened to the Asian countries represented here but also are of equal importance to the Afrika and other Asian countries”.

(Kita sekarang berada dipersimpangan jalan sejatah umat manusia. Oleh karena itu kita Lima Perdana Menteri negara-negara Asia bertemu disini untuk membicarakan masalah-masalah yang krusial yang sedang dihadapi oleh masyarakat yang kita wakili. Ada beberapa hal yang mendorong Indonesia mengajukan usulan untuk mengadakan pertemuan lain yang lebih luas, antara negara-negara Afrika dan Asia . Saya percaya bahwa masalah-masalah itu tidak terjadi hanya di negara-negara Asia yang terwakili disini, tetapi juga sama pentingnya bagi negara-negara Afrika dan Asia lainnya”).

Pernyataan tersebut memberi arah kepada lahirnya Konferensi Asia Afrika.

Selanjutnya, soal perlunya Konferensi Asia Afrika diadakan, diajukan pula oleh Indonesia dalam sidang berikutnya. Usul itu akhirnya diterima oleh semua konferensi, walaupun masih dalam suasana keraguan.

Perdana Menteri Indonesia pergi ke Kolombo untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Srilangka dengan membawa bahan-bahan hasil perumusan Pemerintah Indonesia . Bahan-bahan tersebut merupakan hasil rapat dinas Kepala-kepala Perwakilan Indonesia di negara-negara Asia dan Afrika yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mr.Sunario. rapat dinas tersebut diadakan di tugu ( Bogor ) pada tanggal 9 Sampai dengan 22 Maret 1954.

Akhirnya, dalam pernyataan bersama pada akhir Konferensi Kolombo, dinyatakan bahwa para Perdana Menteri peserta konferensi mkembicarakan kehendak untuk mengadakan konferensi negara-negara Asia Afrika dan menyetujui usul agar Perdana Menteri Indonesia dapat menjejaki sampai dimana kemungkinannya mengadakan konferensi semacam itu.

USAHA-USAHA PERSIAPAN KONFERENSI
Konferensi Kolombo telah menugaskan Indonesia agar menjejaki kemungkinan untuk diadakannya Konferensi Asia Afrika. Dalam rangka menunaikan tugas itu Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan melalui saluran diplomatic kepada 18 negara Asia Afrika. Maksudnya, untuk mengetahui sejauh mana pendapat negara-negara tersebut terhada ide mengadakan Konferensi Asia Afrika. Dalam pendekatan tersebut dijelasakan bahwa tujuan utama konferense tersebut ialah untuk membicarakan kepentingan bersama bangsa-bangsa Asia afrika pada saat itu, mendorong terciptanya perdamaian dunia, dan mempromosikan Indonesia sebagai tempat konferensi. Ternyata pada umumnya negara-negara yang dihubungi menyambut baik ide tersebut dan menyetujui Indonesia sebagai tuan rumahnya, walaupun dalam hal waktu dan peserta konferensi terdapat berbagai pendapat yang berbeda.

Pada tanggal 18 Agustus 1954, Perdana Menteri Jawaharlal Nehru dari India, melalui suratnya, mengingatkan Perdana Menteri Indonesia tentang perkembangan situasi dunia dewasa ini yang semakin gawat, sehubungan dengan adanya usul untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika. Memang Perdana Menteri India dalam menerima usul itu masih disertai keraguan akan berhasil-tidaknya usul itu dilaksanakan. Barulah setelah kunjungan Perdana Menteri Indonesia pada tanggal 25 September 1954, beliau yakin benar akan pentingnya diadakan konferensi semacam itu, seperti tercermin dalam pernyataan bersama pada akhir kunjungan Perdan Menteri Indonesia :

“The prime reprensentatives discussed also the proposal to have a conference of representatives of Asians and African countries and were agreed that a conference of this kind was desirble and world be helpful in promoting. Is should be held at an early date”.

(“Para Perdana Menteri telah membicarakan usulan untuk mengadakan sebuah konferensi yang mewakili negara-negara Asia dan Afrika serta menyetujui konferensi seperti ini sangat diperlukan dan akan membantu terciptanya perdamaian sekaligus pendekatan bersama ke arah masalah (yang dihadapi). Hendaknya konferensi ini diadakan selekas mungkin”).

Keyakinan serupa dinyatakan pula oleh Perdana Menteri Birma U Nu pada tanggal 28 september 1954.

Dengan demikian, maka usaha-usaha penyelidikan atas kemungkinan diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika dianggap selesai dan berhasil serta usaha selanjutnya ialah mempersiapkan pelaksanaan konferensi itu.

Atas undangan Perdana Menteri Indonesia, para Perdan Menteri peserta Konferensi Kolombo (Birma, Srilangka, India, Indonesia, dan Pakistan) mengadakan Konferensi di Bogor pada tanggal 28 dan 29 Desember 1954, yang dikenal dengan sebutan Konferensi Panca Negara. Konferensi ini membicarakan persiapan pelaksanaan Konferensi Asia Afrika.

Konferensi Bogor berhasil merumuskan kesepakatan bahwa Konferensi Asia Afrika diadakan atas penyelenggaraan bersama dan kelima negara peserta konferensi tersebut menjadi negara sponsornya. Undangan kepada negara-negara peserta disampaikan oleh Pemerintah Indonesia atas nama lima negara.

TUJUAN KONFERENSI

Konferensi Bogor menghasilkan 4 tujuan pokok Konferensi Asia Afrika yaitu :

    1. Untuk memajukan goodwill (kehendak yang luhur) dan kerjasama antar bangsa-bangsa Asia dan Afrika , untuk menjelajah serta memajukan kepentingan-kepentingan mereka , baik yang silih ganti maupun yang bersama, serta untuk menciptakan dan memajukan persahabatan serta perhubungan sebagai tetangga baik.
    2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan social , ekonomi , dan kebudayaan Negara yang diwakili.
    3. Untuk mempertimbangkan soal-soal yang berupa kepentingan khusus bangsa-bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal-soal yang mengenai kedaulatan nasional dan tentang masalah-masalah rasialisme dan kolonialisme.
    4. Untuk meninjau kedudukan Asia dan Afrika , serta rakyat-rakyatnya didalam dunis dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna memajukan perdamaian serta kerja sama didunia.

PESERTA DAN WAKTU KONFERENSI
Negara-negara yang diundang disetujui berjumlah 25 negara.yaitu : Afganistan, Kamboja, Federasi Afrika Tengah, Republik Rakyat Tiongkok (China), Mesir, Ethiopia, Pantai Emas (Gold Coast), Iran, Irak, Jepang, Yordania, Laos, Libanon, Liberia, Libya, Nepal, Filipina, Saudi Arabia, Sudan, Syria, Thailand (Muang thai), Turki, Republik Demokrasi Vietnam (Vietnam Utara), Vietnam Selatan, dan Yaman . Waktu Konferensi ditetapkan pada minggu terakhir April 1995.

Mengingat Negara-negara yang akan diundang mempunyai politik luar negeri serta system politik dan social yang berbeda-beda.Konferensi Bogor menentukan bahwa menerima undangan untuk turut dalam konferensi Asia Afrika tidak berarti bahwa Negara peserta tersebut akan berubah atau dianggap berubah pendiriannya mengenai status dari negara-negara lain.Konferensi menjunjung tinggi pula asas bahwa bentuk pemerintahan atau cara hidup sesuatu negara sekali-sekali tidak akan dapat dicampuri oleh negara lain.Maksud utama konferensi ialah supaya negara-negara peserta menjadi lebih saling mengetahui pendirian mereka masing-masing

Dalam penutup komunike terakhir dinyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika menganjurkan menganjurkan supaya kelima negara penyelenggara mempertimbangkan untuk diadakan pertemuan berikutnya dari konferensi ini, dengan meminta pendapat negara-negara pesreta lainnya. Tetapi usaha untuk mengadakan Konferensi Asia Afrika kedua sesalu mengalami hambatan yang sulit diatasi. Tatkala usaha itu hampir terwujud (1964), tiba-tiba di negara tuan rumah (Aljazair) terjadi pergantian pemerintahan, sehingga konferensi itu jadi.

Konferensi Asia Afrika di Bandung, telah berhasil menggalang persatuan dan kerja sama di antara negara-negara Asia dan Afrika,baik dalam menghadapi masalah internasional maupun masalah regiobal . Konferensi serupa bagi kalangan tertentu di Asia dan Afrika beberapa lkali diadakan pula, seperti Konferensi Wartawan Asia Afrika , Konferensi Islam Asia Afrika, Konferensi Pengarang Asia Afrika, dan Konferensi Mahasiswa Asia Afrika.

Konferensi Asia Afrika telah membakar semangat dan menambah kekuatan moral para pejuang bangsa-bangsa Asia da Afrika yang pada masa itu tengah memperjuangkan kemerdekaan tanah air mereka, sehingga kemudian lahirlah sejumlah negara merdeka dibenua Asia dan Afrika. Semua itu menandakan bahwa ciat-cita dan semangat Dasa Siala Bandung semakin merasuk kedalam tubuh bangsa-bangsa Aia dan Afrika.

Jiwa Bandung dengan Dasa Silanya telah mengubah pandangan dunia tentang hubungan internasional. Bandung telah melahirkan faham Dunia Ketiga atau “ Non-Aligned”terhadap dunia pertamanya Washington dan Dunia keduanya Moscow Jawa Bandung telah mengubah juga struktur perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Forum PBB bukan lagi forum eksklusif Barat dan Timur.

Sebagai penutup uraian singkat ini, dikutip bagian terakhir pidato penutupan Ketua Konferensi Asuia Afrika sebagai berikut : “May we continue on the way we have taken together and may the Bandung Conference stay as a beacom guiding the future progress of Asia and Afrika”

( “ Semoga kita dapat meneruskan perjalanan kita diatas jalan yang telah kita pilih bersama-sama dan semoga Konferensi Bandung ini tetap tegak sebagai sebuah mercusuar yang membimbing kemajuan dimasa depan dari Asia dan Afrika “)

KOMUNIKE AKHIR KONFERENSI ASIA AFRIKA

Konferensi Asia Afrika bersidang di Bandung dari tanggal 18 sampai 24 April 1955, atas undangan dari para Perdana Menteri Birma, Srilanka , India , Indonesia , dan Pakistan . Kecuali negara-negara sponsor, konferensi ini juga dihadiri oleh 24 negara sebagai berikut :

  1. Kamboja
  2. Republik Rakyat Cina
  3. Ethiopia
  4. Pantai Emas
  5. Iran
  6. Irak
  7. Jepang
  8. Yordania
  9. Laos
  10. Lebanon
  11. Liberia
  12. Libya
  13. Nepal
  14. Filipina
  15. Saudi Arabia
  16. Sudan
  17. Syiria
  18. Muang Thai
  19. Turki
  20. Republik Demokrasi Viet-Nam
  21. Viet-nam Selatan
  22. Yaman
  23. Afganistan
  24. Mesir

Konferensi Asia Afrika membicarakan masalah-masalah yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama negara-negara Asia dan Afrika dan membahas cara-cara dan upaya-upaya agar rakyat mereka dapat mencapai kerjasama ekonomi , kebudayaan, dan politik yang lebih erat.

Konferensi Asia Afrika menyatakan keyakinannya, bahwa kerukunan kerjasama yang sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut akan memberikan sumbangan yang berhasilguna bagi pemeliharaan dan peningkatan perdamaian dan keamanan internasional, sedang bekerjasama dibidang ekonomi, sosial dan kebudayaan akan membantu terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran semua.

Konferensi Asia Afrika menganjurkan agar kelima negara sponsor memikirkan penyelenggaraan konferensi berikutnya, setelah berkonsultasi dengan negara-negara peserta.

Museum Geologi

Museum ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dibuka kembali secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.Sebagai sebuah monumen bersejarah, museum ini dianggap sebagai peninggalan nasional dan berada di bawah perlindungan pemerintah. Museum ini menyimpan dan mengelola materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral, yang dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.

SEKILAS MUSEUM GEOLOGI BANDUNG Museum geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia lalu berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata.

Pergeseran fungsi museum seirama dengan kemajuan teknologi adalah menjadikan museum geologi sebagai:

- Tempat pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.

- Tempat orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum Geologi sebagai pusat informasi ilmu kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk kumpulan peraga.

- Objek geowisata yang menarik.

Museum Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati lantai I dan II. Lantai I Terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang Orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan Ruang Sayap Timur. Ruang Orientasi Berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.

Ruang Sayap Barat Dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi tentang :

- Hipotesis terjadinya bumi di dalam sistem tata surya

- Tatanan tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif

- Keadaan geologi Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara serta Papua

Selain maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah. Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah baratnya, yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan kristalografinya dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk jenis-jenis peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil akhir kegiatan seperti peta (geologi, geofisika, gunung api, geomorfologi, seismotektonik dan lain sebagainya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana pemasyarakatan data dan informasi geologi Indonesia. Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunungapian, yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunung api aktif di Indonesia seperti : Tangkuban Perahu, Krakatau,Galunggung, Merapi dan Batu.

Selain panel-panel informasi, ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca. Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 milyar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitifpun belum ditemukan. Beberapa milyar tahun sesudahnya, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaannya terekam dalam bentuk fosil.

Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 milyar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada Jaman Tersier (6,5-1,7 juta tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa. Kumpulan fosil tengkorak manusia purba yang ditemukandi Indonesia (Homo erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya. Begitu pula dengan artefak yang dipergunakan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan purba dari waktu ke waktu.

Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran, Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam pengungkapan sejarah dan evolusi manusia purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket. Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah. Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba. Lantai II Terbagi menjadi 3 ruangan utama:

“ruang barat, ruang tengah dan ruang timur Ruang barat dipakai oleh staf museum. Sementara ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia. Ruang Tengah Berisi maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengah Papua.”

Tambang terbuka Grasberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186 milyar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3 gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawah tanah aktif di sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 milyar ton. Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Papua tertata dan dipamerkan dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.

Ruang Timur terbagi menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.

- Ruang 1 menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi manusia, serta panel gambar sebaran sumber daya mineral di Indonesia.

- Ruang 2 menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral.

- Ruang 3 berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari, baik secara tradisional maupun moderen.

- Ruang 4 menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi.

- Ruang 5 memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif) seperti tanah longsor, letusan gunungapi dan sebagainya.

- Ruang 6 menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan dengan gejala kegunungapian.

- Ruang 7 menjelaskan tentang sumber daya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.

Wisata Museum di Jakarta

wisata01

SH/Tinnes Sanger
Museum Sejarah Jakarta (atas)

Jakarta – Dijuluki Kota Metropolitan, namun sebenarnya Jakarta pantas pula dijuluki Kota Museum. Berbagai museum ada di sini, terutama di kawasan Kota Tua Jakarta Kota. Saat ini di Jakarta terdapat lebih dari 30 museum dengan jenis-jenis yang berbeda. Museum-museum ini dikelola oleh berbagai pihak, seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, instansi pemerintah/swasta, dan kelompok/perorangan.

Ada juga berbagai koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatik, dan becak. Bahkan kini diperkaya dengan patung Dewa Hermes yang tadinya terletak di perempatan Harmoni dan meriam Si Jagur yang dipandang mempunyai kekuatan magis. Jangan lupa, di wisata02Museum Sejarah Jakarta terdapat bekas penjara bawah tanah yang dulunya sangat menakutkan.

Di Sekitar
Tak jauh dari sini, menyeberang ke arah kiri, terdapat Museum Wayang. Letaknya di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat. Semula bangunan ini bernama De oude Hollandsche Kerk. Pemakaian Museum Wayang diresmikan pada 13 Agustus 1975.

Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Cina dan Kamboja. Hingga kini koleksinya lebih dari 4.000 buah, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus, wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka dan gamelan. Umumnya boneka berasal dari Eropa.

Tak jauh dari Museum Sejarah Jakarta, menyeberang ke arah kanan terdapat Museum Seni Rupa dan Museum Keramik. Kedua museum ini terdapat dalam satu gedung, yaitu Balai Seni Rupa dan Keramik di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Museum Seni Rupa memamerkan aneka macam karya seni lukis dari berbagai aliran, seperti naturalisme, abstrak dan surealisme. Pelukis Indonesia yang karyanya tersimpan di sini antara lain Raden Saleh, Affandi, Sudjojono, dan Basuki Abdullah.
Museum Keramik menampilkan koleksi keramik lokal dan keramik asing, baik berupa hasil penggalian arkeologis maupun sumbangan dan pembelian dari berbagai pihak. Keramik Cina terbanyak jumlahnya, menyusul keramik Jepang, Siam (Thailand), Annam (Vietnam), dan Eropa.


Koleksi keramik lokal di antaranya berasal dari Kasongan, Plered, Malang, Palembang, dan Singkawang. Selain keramik tradisional juga digelar kemarik modern atau keramik kreatif hasil karya seniman-seniman Indonesia.

Agak ke utara terdapat Museum Bahari. Lokasinya di Jalan Pasar Ikan No. 1, Jakarta Barat. Museum ini menyajikan koleksi yang berhubungan dengan kehidupan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Koleksi-koleksi itu terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias. Disajikan pula berbagai model kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Di sisi lain ditampilkan koleksi biota laut dan aneka perlengkapan nelayan.

Di Tanah Abang
Ada juga tempat yang memamerkan prasasti makam tokoh-tokoh sejarah bangsa Indonesia. Tempat ini bernama Museum (Taman) Prasasti. Museum yang berlokasi di Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat ini menyimpan pula prasasti-prasasti makam bangsa Belanda.


Tokoh bangsa Indonesia yang prasastinya ada di sini antara lain Miss Riboet (tokoh sandiwara) dan Soe Hok Gie (tokoh mahasiswa). Sementara prasasti tokoh bangsa Belanda adalah Dr. WF Stutterheim (ahli arkeologi), Dr. HF Roll (pendiri Stovia), dan JHR Kohler (tokoh Perang Aceh).


Masih di kawasan Tanah Abang, di Jalan KS Tubun No. 4, Jakarta Pusat, kita dapat berkunjung ke Museum Tekstil. Museum ini memamerkan pola, ragam hias batik, dan aneka tekstil yang didapat dari segenap penjuru Nusantara. Alat tenun tradisional ikut memperkaya khasanah koleksi museum ini. Banyak jenis tekstil tidak dipamerkan museum ini karena sudah terlalu tua umurnya.

Di kawasan Menteng terdapat Museum (Gedung) Juang ’45. Museum yang lokasinya di Jalan Menteng Raya No. 31, Jakarta Pusat, ini memamerkan foto-foto dokumentasi sejarah perjuangan bangsa kurun waktu 1945-1950. Terdapat juga sejumlah lukisan perjuangan, patung tokoh pejuang dan panji. Koleksi lainnya berupa mobil REP1 dan REP2, mobil dinas resmi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta.


Dua museum lain yang dikelola DMP adalah Museum MH Thamrin serta Balai Informasi Sejarah dan Budaya Jakarta. Museum MH Thamrin yang terletak di Jalan Kenari, Jakarta Pusat, ini memamerkan foto-foto dokumentasi perjuangan MH Thamrin dalam mencapai kemerdekaan. MH Thamrin sendiri adalah nama pejuang Jakarta yang namanya antara lain diabadikan untuk proyek pembuatan jalan kampung dan nama
Sementara itu Balai Informasi sejarah dan Budaya Jakarta berlokasi di Jalan Silang Monas Utara, Jakarta Pusat. Koleksinya meliputi foto-foto dan miniatur benda-benda tentang sejarah, rencana pengembangan kota serta budaya Jakarta.

Karena ditangani instansi pemerintah (daerah), museum-museum ini tampak kurang menggigit. Minimnya dana perawatan dan tenaga pengelola sangat terasa. Banyak koleksi museum kurang terpelihara dan tersaji dengan apik. Debu, misalnya, masih terbalut di banyak koleksi. Minimnya penerangan masih dijumpai di banyak ruangan. Informasi tentang koleksi yang seadanya kerap kali membingungkan pengunjung.

Sebagai Kota Budaya tentu pihak berwenang harus meningkatkan kualitas museum. Dengan demikian wisata museum di Jakarta akan berkembang karena mengundang pesona para wisatawan. Apalagi museum adalah etalase ilmu pengetahuan sekaligus obyek wisata pendidikan dan budaya.

Candi Borobudur

Borobudur adalah salah satu monumen kuno yang terbaik yang dilestarikan dari seluruh dunia bahkan merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Monumen ini adalah kuil budha yang terbesar di seluruh dunia dan telah diklaim sebagai hasil budaya manusia yang paling sering dikunjungi lebih dari sejuta wisatawan baik domestik maupun luar negeri sampai saat ini. Gaya arsitek dari candi inipun tidak ada yang menyerupai di seluruh dunia. Struktur yang terisnpirasi menggambarkan mikro kosmos yang seringkali timbul menjadi suatu pertanyaan, misalnya kapan, dengan cara apa, berapa lama dan oleh siapa cagar alam ini telah dibangun.

Jawaban yang tepat sampai saat ini masih meninggalkan misteri karena tidak ada dokumen tertulis sampai saat ini. Berdasarkan prasasti yang ditemukan oleh peneliti, dicatat bahwa Candi Borobudur dibangun antara abad ke delapan ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Arti dari Borobudur masih tidak jelas. Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara dari bahasa Sansekerta berarti kompleks candi atau biara. Sedangakan Budur mengingatkan kita dengan kata yang berasal dari Bali Beduhur yang berarti di atas. Dengan kata lain, Borobudur berarti Biara di atas bukit.

Borobudur penuh dengan ornamen filosofis dimana menyimbolkan secara gamblang tentang kesatuan dari perbedaan jalur yang dapat diikuti untuk mencapai tujuan hidup yang paling pokok.Relif yang terukir di dinding candi memberitahukan keindahan dalam mempelajari hidup. Dengan kata lain, Borobudur memiliki jiwa seni, filosofis dan budaya.

Borobudur merupakan Candi Budha terbesar di dunia yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Terletak disebelah Barat Laut kota Yogyakarta, sejauh lebih kurang 42 km. Dibangun pada abad ke 8, dengan kerja keras dan keringat yang membasahi dibawah sengatan terik matahari daerah tropis, ditunjang ketekunan para pekerja dan dedikasi yang tinggi dari kerabat dan rakyat wangsa Cailendra yang berkuasa pada saat itu. Candi itu benar-benar menampilkan kebesaran kerajaan Cailendra, yang berusaha menggambarkan riwayat hidup Sidharta Gautama dan menjelaskan ajaran-ajarannya melalui relief-relief yang terukiir indah pada dinding candi.

Dari puncak candi dapat dilihat alam sekeliling yang indah, gunung Sumbing yang sebagai salah satu type gunung indah, gunung Sumbing sebagai satu type gunung berapi yang ada di Jawa Tengah pulau Jawa yang mengepulkan asap tampak di sebelah barat di antara awan yang bergerak. Bangunan ini merupakan peninggalan nenek moyang kita yang sangat berharga,bukan hanya bagi bangsa.

Borobudur, Ajaran Hidup Sang Budha

Lihat GambarSelain terkenal dengan Malioboro, Kaliurang, Parangtritis dan keratonnya, Yogya juga menyimpan sebuah obyek wisata yang sekaligus merupakan tempat pemujaan agama Budha. Candi Borobudur, itulah namanya.

Candi ini terletak disebelah Barat Laut Yogya. Candi yang tercatat sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia ini konon dibangun pada abad ke 8. Selain tercatat sebagai kuil Budha terbesar di dunia, Borobudur juga memiliki keunikan tersendiri.

Candi ini tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong lorong inilah ummat Budha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi kearah kanan (pradaksima).

Candi ini dibangun ketika Samaratungga - raja dari dinasti Syailendra memerintah di Jawa Tengah. Konon pembangunan candi ini memakan waktu setengah abad. Jika dilihat dari udara, Borobudur seolah tampak seperti bunga lotus yang akan berkembang, mengambang di atas air danau. Penelitian geologi membuktikan bahwa daerah Candi Borobudur dulu adalah sebuah danau yang luas.

Hingga kini belum diketahui arti Borobudur. Konon Borobudur merupakan gabungan dari kata Bara dan Budur. Bara (Sansekerta) berarti kompleks candi atau biara. Sedangkan Budur (berasal dari bahasa Bali, Beduhur) berarti di atas. Dengan kata lain, Borobudur berarti Biara di atas bukit.

Konon candi ini sempat terkubur oleh letusan gunung Merapi (950M) dan baru ditemukan lagi pada abad 19 oleh Gubernur Jenderal Jawa Sir Thomas Raffles (1814). Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar. Tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.

Borobudur dikenal dengan nama BANGUNAN SUCI 10 TINGKAT karena memiliki 10 tingkat. Ini menggambarkan filsafat mazhab Mahayana yang mengajarkan bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha harus melalui sepuluh tingkatan Boddhisatwa.

Barangsiapa mampu melampaui semua tingkat itu, ia akan mencapai kesempurnaan. Konon Borobudur merupakan tiruan dari alam semsta yang menurut ajaran Buddha terdiri atas 3 bagian besar, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.

Bagian kaki melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau nafsu (keinginan) yang rendah, yaitu dunia manusia biasa seperti dunia kita ini.

Rupadhatu, yaitu dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari ikatan nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk, yaitu dunianya orang suci dan merupakan "alam antara" yang memisahkan "alam bawah" (kamadhatu) dengan "alam atas" (arupadhatu).

Arupadhatu, yaitu "alam atas" atau nirwana, tempat para Buddha bersemayam, dimana kebebasan mutlak telah tercapai, bebas dari keinginan dan bebas dari ikatan bentuk dan rupa. Karena itu bagian Arupadhatu itu digambarkan polos, tidak berrelief.

RAHASIA ANGKA

Jumlah tingkatan Borobudur adalah 10, angka-angka dalam 10 bila dijumlahkan hasilnya : 1 + 0 = 1. Jumlah stupa di Arupadhatu yang didalamnya ada patung-patungnya ada : 32 + 24 + 16 + 1 = 73.

Angka 73 bila dijumlahkan hasilnya: 10 dan seperti diatas 1 + 0 = 10. Jumlah patung-patung di Borobudur seluruhnya ada 505 buah. Bila angka-angka didalamnya dijumlahkan, hasilnya 5 + 0 + 5 = 10 dan juga seperti diatas 1 + 0 = 1.

Sang Adhi Buddha dalam agama Budha Mahaya tidak saja dianggap sebagai Budha tertinggi, tetapi juga dianggap sebagai Asal dari segala Asal, dan juga asal dari keenam Dhyani Buddha, karenanya ia disebut sebagai "Yang Maha Esa".

TIGA SERANGKAI

Berdasarkan Prasasti Karangtengah (824M) maupun Prasasti Sri Kahulungan (842M) disebutkan bahwa selaian Borobudur, ada dua candi lagi yang didirikan untuk mengagungkan kebesaran Buddha, yaitu Candi Mendut (didirikan Pramudyawardani) dan Candi Pawon (didirikan Indra).

Entah yang mana lebih dahulu didirikan, yang jelas ketiga candi yang terletak pada satu garis lurus dari timur menuju barat ini mempunyai makna tersendiri dan mempunyai keterikatan yang satu dengan yang lainnya.

KATA PENGANTAR

Diharapkan melalui karya tulis ini para siswa dapat menambah pengetahuan tentang sejarah nasional dan tanaman yang dapat dikembangbiakan dengan cara cepat serta pembuatan gula.

Dengan selesainya karya tulis ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kehadirat Allah swt. karena, berkat limpahan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan sebaik-baiknya. Dan tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada guru pebimbing, yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis.

Semua tegur sapa yang tulus dan berguna untuk menyempurnakan karya tulis ini akan sangat kami hargai. Semoga karya tulis ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

PENUTUP

Demikianlah karya tulis yang kami buat. Kami mohon maaf apabila dalam karya tulis tersebut ada kesalahan dan kekurangan karena manusia tak luput dari kesalahan.

Atas perhatian dan dukungan dari Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………….

Daftar Isi ………………………………………………………………………………….

Keraton Jogjakarta ………………………………………………………………………..

Pabrik Gula Madu Baru Jogjakarta …………………………………………………….

Sejarah Kerajaan Di Indonesia …………………………………………………………

KAA (Konferensi Asia Afrika) …………………………………………………………..

Dinas Peternakan Sapi …………………………………………………………………

BALITSA (Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Sayuran) ……………….

Museum Geologi …………………………………………………………………………

Wisata Museum di Jakarta ……………………………………………………………..

Candi Borobudur …………………………………………………………………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar